Mantan wasit Liga Premier David Coote menghadapi dakwa atas tuduhan membuat gambar tidak senonoh terhadap anak. Dakwaan ini mencakup aktivitas seperti mengunduh, membagikan, atau menyimpan konten pelecehan anak. Kasus ini bermula dari temuan petugas Kepolisian Nottinghamshire pada Februari lalu terhadap sebuah video ilegal. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL FORM GUIDE.
Coote, 43 tahun, dijadwalkan menghadiri Pengadilan Nottingham Magistrates pada 11 September. Ia saat ini dibebaskan dengan jaminan bersyarat menunggu proses persidangan. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman penjara yang signifikan mengingat beratnya tuduhan.
Juru bicara Coote menolak berkomentar ketika dimintai tanggapan oleh kantor berita PA. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Riwayat Masalah Hukum dan Disiplin
Ini bukan pertama kalinya David Coote menghadapi masalah hukum. Pada Desember lalu, ia dipecat oleh PGMOL setelah video komentar kasar tentang mantan manajer Liverpool Jurgen Klopp terungkap. Video yang direkam pada 2020 itu menjadi penyebab utama pemecatannya.
Badan pengatur sepak bola Eropa, UEFA, juga memberikan sanksi larangan hingga Juni 2026 terhadap Coote. Sanksi ini diberikan setelah video lain muncul yang menunjukkan dirinya menghirup bubuk putih melalui uang kertas saat berada di Jerman untuk Euro 2024.
Pada Agustus tahun ini, Asosiasi Sepak Bola memberikan hukuman skorsing delapan minggu terhadap Coote terkait rekaman komentar tentang Klopp. Berbagai sanksi ini menunjukkan pola pelanggaran yang konsisten.
Baca Juga: Kobbie Mainoo Galau, MU Tegas Tolak Opsi Peminjaman
Latar Belakang dan Pengakuan Pribadi
Pada Januari lalu, Coote membuat pengakuan publik bahwa ia gay. Ia menyatakan bahwa perjuangan seumur hidupnya untuk menyembunyikan seksualitasnya berkontribusi pada perilaku kontroversialnya, termasuk komentar tentang Klopp dan penggunaan narkoba.
Pengakuan ini dia sampaikan dalam wawancara dengan The Sun. Coote berharap dengan jujur tentang identitas seksualnya, ia bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari publik. Namun, pengakuan ini tidak menghapus kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya.
Proses hukum untuk berbagai kasusnya tetap berjalan sesuai prosedur. Pengakuan pribadi tidak mengubah fakta hukum yang harus dipertanggungjawabkannya.
Dampak pada Dunia Sepak Bola
Kasus Coote menjadi pelajaran penting tentang pentingnya integritas wasit. Sebagai wasit yang pernah bertugas di liga tertinggi Inggris, perilakunya di luar lapangan harus mencerminkan standar profesionalisme yang tinggi.
PGMOL dan UEFA menunjukkan komitmen tegas terhadap pelanggaran etik. Sanksi yang diberikan membuktikan bahwa tidak ada toleransi untuk perilaku yang merusak citra sepak bola.
Dunia sepak bola kini semakin memperhatikan aspek karakter dan integritas wasit, tidak hanya kemampuan teknisnya. Proses rekrutmen dan pengawasan wasit diperketat untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballformguide.net.